Kelangsungan kehidupan
juga perkembangan cacing sutra tergantung pada media yang digunakan. Semakin
kaya media akan bahan organik penyokong kehidupan cacing sutra, semakin
berkembang baik pula cacing sutra tersebut.
Secara umum, untuk
memproduksi cacing sutra maka media ternak cacing sutra pun harus disamakan
dengan media alami di alam. Sehingga ternak cacing sutra berjalan dengan baik
dan produksi pun dapat dicapai sesuai keinginan.
Untuk membuat bahan
media dalam budidaya cacing sutra, diperlukan beberapa bahan-bahan. Media yang
diperlukan sebagai kultur terdiri dari campuran lumpur, kotoran ayam, dedak
halus, ampas tahu dan probiotik. Bahan tersebut dicampur rata dalam satu wadah
media.
Salah satu cara unik
dan menarik dalam budidaya cacing sutra yaitu pemanfaatan lumpur bekas budidaya
lele sebagai media dalam budidaya cacing sutra. Terutama air limbah bekas
buangan kolam lele menjadi sangat bermanfaat jika dialirkan pada budidaya
cacing sutra dikarenakan kandung bahan organik dan probiotik baik untuk
pertumbuhan dan kelangsungan hidup cacing sutra.
Sedangkan untuk media
lain seperti dedak (hasil limbah penggilingan gabah padi) , dedak memiliki
nutrisi bahan kering 91% , protein kasar 13,5%, lemak kasar 0,6%, serat kasar
13%, energy metabolis 1890/kkal. Dan masih banyak kandungan bermanfaat baik
bagi budidaya cacing sutra lainnya.
Untuk ampas tahu
dihasilkan dari limbah sisa pengolahan tahu. Dari komposisi nutrisi yang
terkandung dalam tahu adalah lemak kasar tinggi 21,66%, serat kasar 20,2% dan
beberapa kandungan lain yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan alami cacing
sutra.
Bagi anda yang berniat
budidaya cacing tanah, segeralah take action. Anda dapat memperoleh bibitcacing sutra pada kami. Segera hubungi kami untuk penawaran menarik.