Seiring dengan
teknologi budidaya perikanan yang terus meningkat, ketersediaan pakan merupakan
perhatian serius untuk para peternak ikan. cacing sutra ikut terdorong peningkatan
ketersediannya karena merupakan pakan pokok benih-benih ikan pada awal budidaya.
Cacing sutra merupakan
kebutuhan pertama dan utama karena nutrisi yang terkandung dalam cacing sutra
merupakan sumber energy pertumbuhan bagi benih-benih ikan, ukurannya yang kecil
juga merupakan kelebihan dari jenis cacing ini. Karena dengan sekali membuka
mulut benih ikan dapat langsung melahapnya.
Cacing sutra (tubifex sp) merupakan jenis cacing yang
banyak hidup pada saluran air yang banyak mengandung bahan organik, cacing
sutra juga dikenal dengan nama cacing rambut. Cacing sutra hidup berkelompok
dan memiliki ruas-ruas sekitar 1-3 cm. di dalam tubuh cacing sutra terkandung
57% protein dan 13% lemak yang sangat cocok untuk larva ikan.
Cacing sutra merupakan
hewan invertebrata tanpa memiliki tulang belakang, karena itu cacing sutra
tergolong hewan tingkat rendah. Memiliki dua lapisan otot yang membujur dan
melingkar disepanjang tubuh. Memiliki celah kecil sebagai saluran pencernaan
dari mulut sampai anus. Memiliki saluran pernapasan pada bagian ekor yang
terdisfusi langsung dengan udara.
Perlu diketahui, jika
ingin mencoba ternak cacing sutra harus memperhatikan bahwa cacing sutra
menyukai air dengan kandungan air dan bahan organik tinggi. Selain kedua unsur
utama tersebut, cacing sutra juga membutuhkan pasokan oksigen yang cukup juga
ketersediaan air yang berlimpah. Jika ketersediaan air sedikit, setelah terkena
sinar matahari, air yang ada pada media akan mengalami peningkatan suhu dan
menjadi panas sehingga cacing sutra rawan mati.
Dalam memulai budidayacacing sutra haruslah memperhatikan cara-cara budidaya dan perawatan sehingga
di dapatkan hasil yang sesuai. Untuk beberapa referensi berikutnya akan dibahas
lebih lanjut, beberapa tips-tips berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar